Sejarah
Warung Tegal atau disebut juga (Warung Tegal Bahari) adalah salah satu jenis usaha gastronomi yang menyediakan makanan dan minuman dengan harga terjangkau. Biasa juga disingkat Warteg, nama ini seolah sudah menjadi istilah generik untuk warung makan kelas menengah ke bawah di pinggir jalan, baik yang berada di kota Tegal maupun di tempat lain, baik yang dikelola oleh orang asal Tegal maupun dari daerah lain.
Warung tegal muncul sekitar tahun 1960-an, bebarengan dengan pembangunan infrastruktur Ibu Kota yang berjalan pesat setelah 20 tahun kemerdekaan Indonesia. Momen ini lalu dimanfaatkan oleh warga Tegal, yang dipelopori oleh Mbah Bregas, untuk mengadu nasib di Jakarta yang saat itu kebanyakan bekerja sebagai buruh bangunan di lokasi proyek. Usaha buka warteg ini biasanya dilakukan oleh para istri mereka di sekitar lokasi proyek pembangunan.
Pada awalnya, Warung tegal banyak dikelola oleh masyarakat dari dua desa di Kabupaten Tegal dan satu desa di Kota Tegal yaitu warga desa Sidapurna, Sidakaton Kecamatan Dukuhturi Kabupaten Tegal & Krandon. Mereka mengelola warung tegal secara bergiliran (antar keluarga dalam satu ikatan famili) setiap 3 - 4 bulan. Yang tidak mendapat giliran mengelola warung biasanya bertani di kampung halamannya. Biasanya, pengelola warung tegal di Jakarta yang asli orang Tegal tergabung dalam Koperasi Warung Tegal, yang populer dengan singkatan Kowarteg. Kowarteg hingga saat ini masih diketuai oleh Sastoro.